Blog Fisika Inovatif SMA Doro Pekalongan merupakan wadah untuk memberikan bimbingan online kepada siswa-siswi maupun khalayak umum yang masih awam baik bimbingan konsep fisika murni maupun fisika terapan untuk mendalami inovasi Fisika khususnya di bidang Elektronika Digital Otomasi dan Robotika tingkat dasar untuk dikembangkan di dunia masing-masing....


Wednesday, 20 February 2013

Resistor

Jenis Resistor

Resistor atau tahanan dalam elektronika terbagi dalam dua kategori utama, resistor linear dan resistor non linear.

Resistor Linear adalah resistor yang bekerja sesuai hukum ohm, yaitu I=V/R yang artinya arus yang mengalir melewati sebuah resistor adalah besarnya tegangan di bagi nilai tahanan resistor tersebut.

Ambil contoh: sebuah resistor dengan nilai tahanan 2 ohm dan di antara kaki resistor tersebut terdapat beda potensial atau tegangan sebesar 12 volt, berapakah besar nya arus listrik yang mengalir.


Arus listrik yang mengalir di dalam resistor seperti terlihat pada gambar di atas adalah I=V/R, yang artinya 12 volt di bagi dengan 2 ohm adalah 6 ampere untuk satuan arus listrik.

Untuk resistor non linier dan yang biasa di pakai dalam sirkuit atau rangkaian elektronika di bagi menjadi tiga bagian:
  1. Fotoresistor adalah resistor yang bekerja dan berubah nilai tahanan nya berdasarkan cahaya dan salah satu contoh pemakaian fotoresistor adalah  untuk sensor blitz kamera.
  2. Thermistor bekerja serta berubah nilai tahanan nya berdasarkan panas atau temperatur,contoh pemakaian thermistor adalah untuk sensor suhu mesin mobil baik yang di pasang di blok mesin mobil atau di tempatkan di radiator atau untuk sensor temperatur di evaporator ac mobil untuk mengontrol kerja kompressor ac yang di sebut thermistor cooler.
  3. Resistor yang tergantung pada nilai tegangan listrik yang melewatinya. VDR atau voltage dependent resistor memiliki nilai tahanan yang berkurang jika tegangan listrik yang melewati di naikkan.


Cara membaca gelang warna

Pada tulisan kali ini, saya akan menjelaskan pengetahuan dasar komponen elektronika yang disebut resistor atau tahanan, mudah dan sederhana untuk mereka yang punya hoby elektronika, tentang cara  membaca gelang warna pada resistor :

Resitor dengan 4 gelang:


Resistor dengan daya rendah di bawah 1 watt biasanya menggunakan table warna yang cukup rumit dalam pembacaan resistansinya, berikut adalah tabel ukuran resistensi dan pembacaanya.

Warna ke 1
Warna ke 2
Warna ke 3
Warna ke 4
Hi tam - 0 -
Coklat 1 1 0
Merah 2 2 00
Orange 3 3 000
Kuning 4 4 0000
Hijau 5 5 00000
Biru 6 6 000000
Ungu 7 7 0000000
Abu abu 8 8
Putih 9 9
Emas Toleransi 5%
Perak Toleransi 10%
Pembacaan tabelnya adalah, Warna ke 1 menyatakan angka, warna ke2 menyatakan angka, warna ke3 menyatakan banyaknya nol, warna ke 4 menyatakan batas toleransi ukur.
Pada urutan pembacaan resistor diatas dapat di contohkan dalam studi kasus sebagai berikut, misalkan kita akan membaca resistor dengan ukuran besar 47000 Ohm atau 47k Ohm, maka urutan warnanya adalah sbb:
Kuning            =  4.
Ungu               =  7.
Orange            =  000.
Emas               =  Toleransi 5 %
Pembacaan untuk kode warna ke empat adalah sebagai toleransi batas ukur keakuratan suatu resistansi.
Jadi, resistor jika jarang sekali ada yang sesuai ukurannya, misalkan kita mengukur resistor dengan resistan 47 Ohm, terkadang yang terukur hanya 45 Ohm atau bisa jadi 50 Ohm.
Nah itu lah yang menjadi tolak ukur resistor yang mempunyai batas toleransi 5%,  Ok deh udah sedikit paham nihhh…
Nah sekarang Study kasus yang kedua, kita mau baca resistor dengan besar ukuran 2k2 Ohm atau 2200 Ohm.
1.  Merah         =  2.
2.  Merah`        =  2.
3.  Merah         =  00
4.  Emas          =  Toleransi 5 %.


Resitor dengan 5 gelang:
Resistor dengan gelang seperti ini digunakan untuk rangkaian elektronika dengan presisi tinggi, resistor dengan presisi 2%, 1% atau bertoleransi lebih rendah. Cara membaca gelang mirip dengan sistem sebelumnya (4 gelang); hanya saja ada perbedaan nomor dari angka. Gelang pertama, kedua dan ketiga mewakili nilai angka, gelang ke empat adalah pengali (multiplier) dan gelang ke lima adalah toleransi.


* Gelang ke-3 hanya untuk 5-band resistors Beberapa resistor mempunyai penambahan gelang – sangat jarang ditemui – indikasi reliabilitas atau koefisien suhu (temperature coefficient).
Pada gelang reliability band, spesifikasi failure rate per 1000 jam (dengan asumsi bahwa beban penuh diberikan pada resistor). Maka temperature coefficient dapat juga ditandai pada resistors 1% resistor (contoh +/-100 ppm akan berubah temperatur 50 derajat Celcius yang menyebabkan berubah nilai resistor sebesar 1%). Pengkodean seperti ini mungkin membingungkan tetapi bagi yang hobi elektronika atau praktisi akan lebih mudah tanpa harus mengingat kode warna gelang resistor.
Cara yang paling gampang bagi yang awam cukup dengan mengukur resistor dengan multitester digital berkalibrasi (akurat); biasa dipakai di industri PCBA, maka nilai angka akan muncul di layar monitor.
Contoh:
Resistor dengan 4 gelang:
Hijau, Biru, Merah, toleransi Perak: 56*100 = 5.6 kohms, dengan tol 10%
Coklat, Hitam, Jingga, Emas : 10*1000 = 10000 ohms (or 10K ohms), dengan tol 5%
Merah, Merah, Coklat, Perak : 22*10 = 220 ohms (220 ohms), dengan tol 10%
Resistor dengan 5 gelang:
Biru, Coklat, Putih, Coklat, Merah: 619*10 = 6190 ohms (6.19K ohms), dengan tol 2%
Merah, Merah, Coklat, Hitam, Coklat: 221*1 = 221 ohms, dengan tol 1%
Coklat, Hitam, Hitam, Merah, Coklat: 100*100 = 10000 ohms (10.0K), dengan tol 1%
Biar gampang mengingat kode warnanya, cukup hafalkan “Hi-Co-Me-Ji-Ku-Hi-Bi-U-A-Pu”


0 comments:

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Affiliate Network Reviews